Blogger Widgets
Google Translation

Senin, 23 April 2012

HUKUM ZAKAT KLAPA SAWIT DAN KARET


Deskripsi masalah
Zakat adalah harta yang diambil dari orang kaya untuk fuqoro’ (orang faqir),miskin dan golongan 8 sebagaimana telah tertera dalam Al-Qura’an, akan tetapi dari sisi madhab syafiiyah tidak dilihat dari hasil kekayaannya saja melainkan juga dianulir dari jenis harta yang akan dikeluarkan zakatnya. Adapun jenis harta yang dikeluarkan yaitu  Mawasyi (ternak), zuru’ (tanaman),tsamar (buah-buahan),naqdain (emas-perak),ma’dan (tambang emas perak), rikaz (emas,perak peninggalan sebelum islam) dan tijarah (harta perniagaan). Sementara tanaman sejenis klapa sawit, karet hasilnya melebihi dari harta yang disebutkan diatas.

Pertanyaan:
Jika, klapa sawit dan karet masuk dalam kategori wajib zakat termasuk bagian yang mana?
Berapa  nisab dan kadar zakat yang dikeluarkannya?
Jawab :
Klapa sawit dan karet termasuk kategori zuru’ dan tsimar (tanaman dan buah-buahan) dan tidak ada nishabnya. Adapun nishabnya 1/10 (10%) atau 1/5 (5%).
Hal ini sebagaimana pendapat Abu hanifah.

Dasar pengambilan hukum:
 بغية المسترشدين ج 1 ص 199
فائدة: مذهب أبي حنيفة وجوب الزكاة في كل ما يخرج من الأرض إلا الحطب والقصب والحشيش، ولا يعتبر عنده النصاب، ومذهب أحمد تجب فيما يكال أو يوزن ويدخر من القوت ولا بد من النصاب، ومذهب مالك كالشافعي اهـ قلائد.
(Faidah)  pendapat imam Hanafimadhab hanafi yan dipelopori imam abi hanafi wajib mengeluarkan zakat bagi tip-tiap tanaman  yang keluar dari bumi kecuali kayu, buluh, rerumputan, akan tetapi tidak ada bisabnya. Sedangkan menurut pendapat imam Ahmad (Ahmad bin Hambal) setiap tanaman yang menguatkan badan zakatnya pasti menggunakan ukuran nisob. Adapun pendapat imam Syafi’I seperti pendapat imam Maliki.

Catatan :
Lembaga batsul masail  NU jawa timur.

1 komentar: